
// <![CDATA[//
VIVAnews – Indonesia dan China berkomitmen menjalin kerja sama di bidang ekonomi, terutama untuk investasi di sektor infrastruktur. Namun, selain tawaran kerja sama ekonomi bidang infrastrukur, negara tersebut juga bersedia memberi bantuan untuk penanganan bencana alam.
“China menawarkan bantuan sejumlah 10 juta yuan atau sekitar Rp13 miliar kepada Indonesia,” kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari Fraksi Golongan Karya (Golkar), Hajrianto Thohari, di gedung parlemen Jakarta, Selasa 9 november 2010.
China, lanjut Hajrianto, juga menawarkan bantuan untuk mengidentifikasi para korban letusan Gunung Merapi. Misalnya, dengan teknologi kedokteran China yang menggunakan tes DNA. “Mereka tahu betul bahwa mereka bisa memberikan bantuan secara profesional dengan tetap menghormati adat istiadat dan budaya Indonesia,” ujarnya.
Hal lainnya, kata dia, Ketua Parlemen China juga berjanji untuk merealisasi janji memberikan peralatan sistem peringatan dini untuk mengantispasi bencana, misalnya seperti gempa dan tsunami.
“Mereka akan memberikan alat peringatan dini, karena mereka tahu dari perspektif ilmu pengetahuan, Indonesia ini termasuk negara yang rawan bencana. Untuk itu peralatan peringatan dini itu juga penting,” kata Hajrianto.